Hukuman di Formula One tidak konsisten dan mirip dengan Sepakbola
Minggu, 29 Desember 2019
Tambah Komentar
Max Verstappen menyebut pemberian hukuman di Formula 1 mirip dengan sepakbola. Para pengadil memiliki pandangan yang berbeda dalam mengambil keputusan.
Di Austria, ia menyalip Leclerc secara agresif sebelum menyelesaikan balapan sebagai juara. Sementara di Inggris, Verstappen bersama pebalap Ferarri itu saling bersenggolan di tikungan.
Mengenai tindakannya yang lolos dari hukuman steward, Verstappen menganalogikan pemberian hukuman di F1 dengan sepakbola. Menurutnya keputusan itu bergantung kepada para pengadil yang menyaksikan kejadian tersebut.
"Masalahanya, itu sama dengan sepakbola, kan? Anda memiliki wasit yang berbeda dan beberapa dengan mudah memberikan kartu kuning, sedangkan yang lainnya tidak. Itu juga sama di sini," kata Verstappen.
"Mereka jelas mengetahui buku aturannya. Namun tetap saja para steward memiliki sedikit pendapat tentang apa yang sepantasnya anda dapatkan," katanya lagi.
"Terkadang anda bisa lolos dari kartu kuning dan kemudian wasit yang lain memberimu kartu merah. Anda pun bertanya 'apa yang sebenarnya terjadi?'. Itu persis sama, saya rasa, dengan Formula 1," Verstappen menerangkan.
Verstappen menyelesaikan musim F1 2019 di posisi ketiga, sementara Leclerc di urutan keempat. Gelar juara F1 disabet driver Mercedes, Lewis Hamilton, sedangkan runner-up ditempati rekan setim Hamilton, Valterri Bottas.

Belum ada Komentar untuk "Hukuman di Formula One tidak konsisten dan mirip dengan Sepakbola"
Posting Komentar